Selamat memperingati hari lahir Pancasila

  • Bagikan

Penulis:
Jacob Aston Punuh
(*) Dari Berbagai Sumber

PEMERINTAH telah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pancasila sendiri merupakan dasar ideologi yang mempersatukan pandangan hidup masyarakat di Indonesia. Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, di mana Panca berarti lima dan Sila berarti dasar.

Lahirnya Pancasila tak lepas dari tokoh perumusan, yakni Ir. Soekarno, M. Hatta, Soepomo, Mohammad Yamin, dan K.H Abdul Wachid Hasyim.

Lantas, bagaimana sejarah lahirnya Pancasila di Indonesia?

Pencetusan Pancasila diawali dengan pemberian janji kemerdekaan dari Jepang untuk bangsa Indonesia. Saat itu, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 7 September 1944. Badan tersebut dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan pembentukan NKRI.

Pada awalnya, BPUPKI memiliki 70 anggota yang terdiri dari 62 orang Indonesia dan 8 orang istimewa Jepang sebagai pengamat. Kemudian, ditambahkan lagi 6 orang Indonesia pada sidang kedua.

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 dengan tujuan merumuskan falsafah negara Indonesia. Selama empat hari, M. Hatta, Soepomo, Mohammad Yamin, dan K.H Abdul Wachid Hasyim dan Ir. Soekarno merumuskan 5 asas untuk negara Indonesia.

Dikutip dari id.wikipedia.org, setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.

”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”

Selamat memperingati hari lahir Pancasila, dasar negara yang mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilainya adalah kewajiban kita sebagai generasi penerus bangsa.(*)

 

 

  • Bagikan