Ketua Tagana Kota Manado, Brando Mawitjere, bersama personil Tagana Sulut semangat mengolah makanan untuk korban bencana di Sigi.
SIGI BIROMARU, BERITASULUT.CO.ID – Hari ini, Selasa 09 Oktober 2018, sudah genap 11 hari bencana alam gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulteng. Ratusan bahkan ribuan pengungsi masih menempati lokasi-lokasi pengungsian. Untungnya, bantuan dari berbagai pihak terus mengalir.
Seperti di Kabupaten Sigi, lokasi yang awalnya sulit dijangkau, kini sudah mulai terbuka. Gabungan personil dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sulut ikut turun tangan membantu korban dengan membuka dapur umum di Lapangan Madani samping Koramil 02, Jln Dahlia, Sibedi, Sigi Biromaru.
Ketua Tagana Kota Manado, Brando Mawitjere, menuturkan, pihaknya semaksimal mungkin melayani para korban bencana di pengungsian. Jumlah personil yang dikirim dari Manado sebanyak 17 orang.
“Jadi kami tiap hari melayani kurang lebih 3200 jiwa. Dan dalam sehari 2x melayani makan siang dan makan malam,” ujarnya kepada BERITASULUT.CO.ID.
Dia menuturkan bahwa, dari pagi sampai malam hari, personil Tagana Sulut tak henti-hentinya memberikan pelayanan, mulai dari mengolah makanan sampai jadi, hingga membagikan makanan kepada korban.
“Sedih melihat mereka (korban, red). Banyak cerita yang kami dapatkan. Tapi tugas kami tidak hanya melayani dalam bentuk makanan, tetapi secara psikologi juga kami membantu para korban, paling tidak mengurangi trauma,” ujar Ando, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Komandan Korem 132/Tadulako, Kolonel Inf Agus Sasmita, memastikan kondisi di tiga daerah yang parah terdampak gempa di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, saat ini mulai membaik.
“Hal ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak untuk turut serta membangun dan mengembalikan wilayah tersebut seperti sebelum bencana. Peran mereka dan para relawan, sesungguhnya sangat luar biasa dan heroik,” kata Agus.(DONWU)
.