Ajaran sesat membawa orang pada kebimbangan dan kebinasaan, sedangkan ajaran sehat membawa orang pada kepastian, yaitu pengetahuan yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus dan Firman-Nya.
Makna dan Implikasi Firman
Di tengah zaman yang berkembang dan berubah sangat pesat serta cepat, Gereja hendaknya bergerak dinamis dan aktif di bawah tuntunan Roh Kudus mengajarkan dan menyampaikan ajaran-ajaran sehat berdasarkan Alkitab melalui program pelayanan.
Agar menghasilkan warga jemaat yang bertumbuh dalam iman dan tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran baru yang menyesatkan, yang bukan lagi berorientasi kepada Tuhan tetapi kepada diri sendiri.
Seperti egoisme (memetingkan diri sendiri), Hoax (menyebar cerita bohong), Mamonisme (semua hal diukur dengan uang), Hedonisme (memetingkan kenikmatan ), Komsumerisme ( boros dan loba).
Gereja terpanggil untuk terus meneruskan melaksanakan program PWG dan pengembalaan sehingga Pelayan Khusus Kolom dan BIPRA yang adalah kekuatan GMIM selalu diperlengkapi untuk selanjutnya menginspirasi anggota jemaat semakin rajin menelaah kebenaran Firman Tuhan dan menolak dengan tegas ajaran yang menyesatkan sebagaimana modal pembinaan yang dilakukan Paulus kepada Timotius.
Berpeganglah pada ajaran sehat, adalah ajakan tetapi juga perintah kepada warga jemaat untuk selalu hidup sesuai dengan ajaran sehat.
Adalah ajaran yang berdasarkan firman Tuhan dalam Alkitab yang mengarahkan hidup pada jalan yang benar. Di luar ajaran sehat yang didapati hanya kebinasaan.
Pesan moral ini mengajarkan warga jemaat untuk waspada, tidak lengah sekaligus menutup rapat kesempatan dipengaruhi ajaran sesat dan tetap berkomitmen hidup menurut kehendaknya.
Dalam 1 Petrus 5:8-9a dituliskan “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yg teguh.”