Akan tetapi bangsa Israel tidak dapat menunaikan tugas dan panggilannya sebagai pokok anggur yang menghasilkan buah.
Karena itu Yesus Kristus datang menggenapi apa yang dinubuatkan para nabi. Ia adalah pokok anggur yang benar yang ditanamkan oleh tangan kanan Allah (Maz. 80:16).
Yesus Kristus mengkhiaskan diri-Nya sebagai pokok anggur, mengungkapkan sebuah gambaran mengenai hubungan diri-Nya dengan ranting-ranting. Yesus Kristus adalah tempat ranting-ranting melekat dan bertumbuh.
Kata benar (ayat 1) menunjukan bahwa Yesus Kristus benar-benar sosok yang sejati dan setia.
Ia tidak pernah mengkhianati Bapa-Nya seperti yang pernah terjadi dengan pohon anggur Isreal.
Kedatangan Yesus Kristus menggenapi apa yang tidak dapat dilakukan oleh Bangsa Israel, yaitu kesetiaan dan ketaatan dan kepada kepada Bapa-Nya agar menghasilkan buah bagi kemuliaan nama-Nya.
Yesus Kristus mengatakan bahwa Ia adalah pokok anggur, di mana kemudian tumbuh ranting supaya menghasilkan buah yang lebat.
Oleh karena itu maka perlu dibersihkan (dibersihkan, Yun. Kathairo) dengan cara memangkas, ranting-ranting yang tidak memberikan buah (ay. 2).
Hal ini menunjukkan adanya perhatian penuh dari Bapa-Nya sebagai pengusaha pohon anggur itu.