Sementara orang yang tidak percaya kepada Injil, merekalah yang menganiaya orang-orang percaya.
Ranting yang dipotong adalah orang-orang Israel yang menolak Yesus, sedang ranting-ranting yang dibersihkan adalah orang-orang Israel yang menerima Yesus.
Selanjutnya orang percaya diajak supaya tetap tinggal dalam Yesus Kristus agar tetap berbuah (ayat 4).
Artinya buah itu hanya dapat dihasilkan kalau seseorang terus menerus hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak.
Buah itu tidak terjadi secara otomatis, tapi harus melalui proses yang tinggal di dalam Yesus Kristus.
Kata “tinggal” beberapa kali disebutkan mengungkapkan suatu persekutuan yang intim yang terjalin antara Bapa dengan Anak dan Anak dengan umat manusia.
Kalau manusia hidup menjauh atau atau tidak tinggal dalam persekutuan dengan Yesus Kristus, sama dengan cabang yang tidak akan berbuah sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Karena terpisah dari pohon atau pokok anggur.
Tinggal bersama Yesus merupakan sebuah keputusan sebagai syarat untuk berbuah.
Yesus Kristus sebagai pokok anggur dan orang percaya adalah ranting-rantingnya (ayat. 5).