Lanjut Reza, karena Manado PDRB tinggi pasti para pencari kerja lebih suka di PDRB tinggi.
“Jadi yang dilihat Pak Walikota adalah posisi ekonominya, bukan masalah orang Talaud-nya. Bukan masalah suku, bukan masalah agama, bukan antar golongan, ras bukan. Tapi yang dilihat potret ekonomi yang dikeluarkan oleh BPS. Dan BPS yang keluarkan itu, dan itu fakta,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada faktor lain yang mempengaruhi, tetapi yang paling penting di situ siapa?
“Pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus dong bekerja dengan giat untuk menumbuhkan ekonomi. Pertama sedia tenaga kerja, kedua undang investor, ketiga ciptakan rasa aman, keempat sinergitas pemerintah atau lobi-lobi kementerian. Saya tidak tahu apakah sudah dilaksanakan atau belum di Talaud, tetapi yang pasti potret BPS itu adalah potret keadaan suatu daerah secara makro. Dan buktinya memang Manado di atas Talaud ada di bawah,” terang Reza.
Ia pun menegeskan bahwa ia juga punya banyak teman orang Talaud, dan orang Talaud itu ia hafal sekali, kritis, dan tegas.
“Makanya kalau dibelok-belokan bahwa ini merendahkan orang Talaud, tidaklah. Tidak. Tapi yang dilihat potretnya, bahwa surga pencari kerja akan datang ke tempat PDRB yang tinggi. Cuma itu saja,” kata Reza.
“Berarti kalau di Talaud sudah dua periode, mungkin 12 tahun pemerintah di sana ya. Berarti apa yang dibuat selama 12 tahun itu? Itu yang harus dipotret lagi. Kenapa cuma seperti ini hasilnya. Nanti mungkin harapan-harapan berikutnya. Saya tahu kurang 3 bulan ini Talaud ya, harapan berikutnya pemerintahnya mampu melakukan fungsi dan peran jenderal ekonominya untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Talaud,” tuturnya.