https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5042428186675242

MTPJ GMIM 11-17 Februari 2024 : Naikkan Doa untuk Ketentraman Bangsa

  • Bagikan

Paulus memberi nasihat kepada Timotius secara khusus dalam pasal 2:1-7 mengenai doa jemaat, dimulai dengan ajakan untuk menaikkan permohonan, yang berarti menyampaikan permintaan kepada Tuhan Allah, yaitu doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang (ayat 1).

Doa syafaat artinya doa permohonan kepada Tuhan Allah untuk kehidupan orang lain.

Frase ‘untuk semua orang’ dalam ayat 1 hendak mengingatkan Timotius bahwa dia dan jemaat Kristen berada dalam kehidupan bersama dengan orang lain.

Sehingga meskipun berbeda secara etnis dan kepercayaan (iman), tetapi siapapun mereka harus tetap didoakan.

Selain itu, Paulus menasihatkan supaya menaikan doa juga untuk raja-raja dan semua pembesar, agar orang-orang percaya dapat hidup tenang dan tentram dalam kesalehan serta kehormatan. Karena itulah sikap hidup yang benar dan berkenan kepada Allah (ayat 2-4).

Nasihat pada ayat 2-4 berhubungan dengan ajaran Tuhan Yesus dalam Khotbah di Bukit, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44).

Nasihat dan perintah ini adalah satu hal yang sangat dilematik, sebab pada masa itu, penganiayaan dan penindasan orang percaya sedang berlangsung yang dilakukan oleh dan atas perintah para raja dan pembesar Romawi.

Jika melihat dari waktu penulisan surat 1 Timotius pada tahun 65 M dan 2 Timotius pada tahun 67, berarti situasi jemaat waktu itu sedang berada di masa pemerintahan Kaisar Nero (tahun 37-68 M) yang sangat jelas melakukan penindasan bahkan pembantaian orang-orang Kristen.

  • Bagikan