PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Musa diyakini sebagai penulis Kitab Ulangan (Yun. Deuteronomion: hukum kedua). Meskipun para ahli Perjanjian Lama juga menyimpulkan ada bagian dalam kitab ini yang berasal dari penulis dan zaman yang berbeda.
Pasal-pasal terakhir Kitab Ulangan dianggap ditambahkan kemudian, ketika Israel menghadapi ancaman pembuangan karena ketidaksetiaan mereka pada Tuhan Allah.
Kitab Ulangan berisi Pidato Musa, menceritakan kembali perjalanan Israel menuju Kanaan, sekaligus penegasan tentang hukum dan ketetapan Tuhan Allah.
Musa menyampaikan ini kepada generasi baru bangsa Israel yang siap menduduki Tanah Kanaan, meskipun ia sendiri tidak ikut serta.
Pada perikop ini, Musa dan Bangsa Israel sedang berada dalam pengembaraan di padang gurun, sejak keluar dari Mesir. Dalam pengembaraan tersebut, pembentukan generasi baru Israel berproses.
Sedangkan generasi sebelumnya tidak diizinkan Tuhan Allah memasuki Tanah Kanaan, akibat ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan Allah (lih. Bil 14 : 1-38), kecuali Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.
Musa meriwayatkan perjalanan Israel sebagai pembelajaran agar generasi baru tidak melakukan kekeliruan yang sama.
Sebaliknya supaya mempertahankan hidup sebagai umat yang taat dan setia, sekalipun berada di antara bangsa yang tidak menyembah Tuhan Allah.
Pidato Musa dalam Ulangan 6:1-9, dibuka dengan perintah tentang kewajiban umat untuk berpegang pada hukum dan ketetapan Tuhan Allah seumur hidup supaya baik keadaan mereka (ay.1-3).
“Dengarlah hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa” (ay. 4). Ungkapan ini dikenal dengan Shema Israel atau pengakuan iman.