https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5042428186675242

Komitmen dalam Pelayanan Kesehatan Warga Sulut, SK: Anggaran Kalau Boleh 30-40 Persen

  • Bagikan
Cagub Sulut Steven Kandouw (SK) dan Cawagub Denny Tuejeh (DT) saat debat publik kedua Pilgub Sulut 2024 yang berlangsung di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu (23/10/2024) siang.

Minahasa, BERITASULUT.CO.ID – Layanan kesehatan di kepulauan menjadi atensi Calon Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Kandouw (SK) untuk meramu kebijakan yang pro terhadap masyarakat.

“Kesehatan merupakan layanan dasar yang menjadi keharusan pemangku kebijakan,” ujarnya saat debat publik kedua Pilgub Sulut 2024 yang berlangsung di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu (23/10/2024) siang.

“Undang-undang sudah memerintahkan kita 10 persen untuk anggaran kesehatan. Kalau boleh 30 sampai 40 persen silakan,” ujar SK.

Paslon yang mengatasnamakan “Berkat” ini pun menjelaskan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh harus mempunyai tiga prinsip.

“Prinsip kesehatan preventif, promotif dan akuratif harus betul kita lacak untuk ketiga anggaran tadi. Termasuk inklusi kesehatan, bagaimana kita berupaya mendapatkan universal coverage untuk masyarakat,” jelas paslon nomor urut tiga ini.

SK yang berpasangan dengan Calon Wagub Denny Tuejeh (DT) menekankan, pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada mekanisme kuantitatif tapi kualitatif.

Olehnya, pemerataan layanan kesehatan di kepulauan tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur saja.

“Pemerataan kesehatan di kepulauan tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi melainkan mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan, agar mampu diakses oleh masyarakat,” kata Wakil Gubernur Sulut non-aktif ini.

“Transformasi kesehatan baik layanan primer, layanan rujukan, peningkatan SDM masyarakat kepulauan, sistem ketahanan kesehatan, dan teknologi kesehatan,” sambungnya.

Menurut SK, rumah sakit di Sulut telah dibuktikan baik dari pelayanan dan teknologi yang mumpuni. Bahkan hal ini telah dibuktikan dengan adanya rumah sakit tematik.

“Dari segi teknologi cukup bagus, bahkan kita sudah mendirikan rumah sakit tematik ibu dan anak, jiwa dan mata,” tukas SK, sembari mengungkapkan mimpinya untuk menjadikan Sulut sebagai health tourism.

(DONWU)

  • Bagikan