Minsel, BERITASULUT.CO.ID – Komisi Pelayanan Wanita Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM merayakan HUT ke-87 yang digelar di Wilayah Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Jumat (1/11/2024).
Ribuan jemaat WKI dari berbagai wilayah datang berbondong-bondong untuk mengikuti ibadah syukur dan memeriahkan acara ini.
Kegiatan diawali dengan ibadah agung yang dipimpin oleh Ketua Badan Pekerjaan Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Hein Arina.
Dalam khotbahnya, Pdt Arina mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan dedikasi WKI GMIM yang telah berkiprah selama hampir sembilan dekade dalam mendukung pertumbuhan gereja dan masyarakat di Minahasa.
Momen ini turut dihadiriWakil Ketua BPMS GMIM, Pnt Drs Steven Kandouw. Kehadirannys menambah suasana syukur dan kebanggaan di kalangan jemaat, terutama bagi para wanita yang telah menjadi tulang punggung pelayanan gereja.
Ia menyampaikan rasa hormatnya atas kontribusi besar WKI GMIM bagi gereja dan masyarakat selama 87 tahun.
Pnt Steven memandang peran WKI sebagai kekuatan penting yang tidak hanya berfungsi sebagai pendukung, tetapi juga sebagai pemimpin dalam berbagai aspek kehidupan pelayanan dan sosial.
“Saya sangat bangga dan bersyukur atas kehadiran dan komitmen dari Wanita Kaum Ibu GMIM yang telah berjalan selama hampir sembilan dekade. Ini bukan sekadar perayaan usia, tetapi refleksi dari dedikasi yang tulus dan kerja keras dari seluruh anggota WKI yang telah setia mendukung pelayanan gereja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pnt Steven menekankan harapannya agar WKI GMIM dapat terus menjadi inspirasi dan penggerak bagi seluruh jemaat, khususnya generasi muda.
Ia mengajak seluruh WKI untuk terus beradaptasi dengan tantangan zaman dan berinovasi dalam pelayanan.
“Harapan saya, Wanita Kaum Ibu GMIM dapat terus memperluas peran mereka, bukan hanya dalam lingkungan gereja, tetapi juga dalam masyarakat luas,” ujarnya.
Dunia saat ini, lanjutnya, sangat membutuhkan kehadiran sosok-sosok perempuan yang kuat, berintegritas, dan berkomitmen untuk melayani.
“Dengan semakin kompleksnya tantangan sosial dan ekonomi, saya percaya bahwa WKI GMIM mampu berperan lebih besar dalam membawa perubahan positif,” katanya.
Selain itu, Pnt Steven menyoroti pentingnya peran WKI dalam menanamkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan.
Ia menyatakan bahwa kekuatan WKI terletak pada semangat persatuan dan solidaritas yang terus dijaga selama bertahun-tahun.
“Saya sangat menghargai semangat persatuan di antara Wanita Kaum Ibu GMIM. Ini adalah kekuatan luar biasa yang harus terus dipelihara. Solidaritas inilah yang menjadi fondasi kuat bagi GMIM, sebuah kebersamaan yang harus diteladani oleh setiap generasi,” ujarnya.
Ia berharap, dengan momentum ini, seluruh anggota WKI GMIM akan semakin termotivasi untuk terus berkarya bagi kemuliaan Tuhan.
“Wanita Kaum Ibu GMIM bukan hanya sekadar organisasi, tetapi mereka adalah jantung dari pelayanan gereja,” pungkas Pnt Steven dengan penuh antusiasme.
(DONWU)