Manado, BERITASULUT.CO.ID – Komoditi nilam adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang merupakan salah satu unggulan di Indonesia. Dan kini menjadi primadona baru di Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini mendapat perhatian serius Wakil Ketua DPRD Sulut dr Michaela Elsiana Paruntu (MEP) dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II dengan Dinas Perkebunan Sulut, di DPRD Sulut, Senin (3/2/2025).
“Saya meminta kepada dinas untuk melakukan kajian misalnya harga jual nilam, supaya bisa punya dasar dan bisa melakukan pemberlakuan untuk misalnya harga jual mungkin itu surat keputusan (SK) dari Pemprov atau seperti apa,” ujar MEP.
Koordinator Komisi II ini menilai, hal ini juga bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait hilirisasi.
“Jadi bagaimana supaya nilai jual nilam itu betul-betul menjadi pendapatan terbaik dan produk terbaik peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Mengapa saya mengatakan itu, supaya nilai jual orang kalau beli nilam itu tidak suka-sukanya mereka, dan harga jualnya merata. Kalau begini kan enak, ” ujar Legislator Partai Golkar Dapil Minsel-Mitra ini.
Lanjutnya, untuk itu perlu kajian dan penerapan kebijakan salah satunya harga komoditi nilam.
“Mau berapa banyak yang tanam nilainya tetap sama. Ini kan bilangnya kalu sudah banyak produksinya (harga) turun, berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini. Siapa lagi yang mau bicara kalau bukan kita yang bicara,” pungkasnya.
(IKA)
