
MANADO, BERITASULUT.co.id – Kampanye edukasi yang disampaikan Walikota Manado Dr GS Vicky Lumentut (GSVL) selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Manado, melalui pengeras suara di beberapa titik sore hingga malam tadi, menuai simpati masyarakat.
Hanya saja, aksi tersebut harus diikuti dengan giat Walikota atau Gugus Tugas, untuk melalukan inspeksi mendadak (sidak) secara rutin di tempat-tempat usaha yang sudah dibuka kembali.
“Walikota dan Gugus Tugas harus melakukan sidak secara rutin ke tempat-tempat usaha, baik tempat perbelanjaan dan kuliner, untuk memastikan mereka menerapkan protokol kesehatan. Sebab kalau cuma himbauan belum cukup,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI), Rivay Rompas, kepada BERITASULUT.co.id, Senin (10/08/2020) malam.
Apa yang ia katakan ini bukanlah tanpa alasan, sebab masih banyak tempat usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan saat beroperasi.
“Saya ambil sampel 10 rumah maka di kawasan Mega Mas untuk menguji sampai dimana mereka melakukan protokol kesehatan. Dan ternyata 9 di antaranya lalai,” tukas Rompas.
Dikatakannya, kasus yang ia temukan beragam bahkan ada yang akumulatif, mulai dari pelayan dan koki tidak menggunakan masker, kasir tidak memakai masker, tempat duduk yang tidak dibersihkan setelah terjadi pergantian pengunjung.
Kemudian pemilik tempat usaha tidak tegas mewajibkan pengunjung mencuci tangan sebelum masuk, di meja kasir tidak tersedia hand sanitizer, bahkan tempat duduk yang tidak diberi jarak aman.
“Karena itu, jika dilakukan sidak, dan ditemukan ada tempat usaha yang lalai protokol kesehatan, kami meminta Walikota untuk menutup tempat usaha tersebut, setelah diberikan peringatan,” tandas mantan Ketua DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Sulawesi Utara ini.
Diberitakan sebelumnya, ada empat lokasi keramain yang dituju Walikota GSVL dan Gugus Tugas, Senin (10/08/2020) sore sampai malam, yakni Pusat Kota 45, Boulevard II, Pasar Segar Paaldua, dan Kawasan Mega Mas. Dengan menggunakan toa atau pengeras suara, Walikota GSVL mengedukasi masyarakat.
Salah satu yang disorotnya adalah, masih adanya tempat usaha yang sudah dibuka tapi belum menerapkan protokol kesehatan.
“Tempat-tempat usaha yang ada sudah saya berikan kelonggaran untuk dibuka, karena itu harus disiplin jaga jarak, pakai masker, jangan pandang enteng,” tegas Walikota GSVL dalam kampanye edukiasi di beberapa titik keramaian tersebut.
Ditegaskan pula, protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi wilayah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan.
“Mulai hari ini, TNI, Polri dan Pol PP akan siaga di tempat-tempat ramai. Mereka akan mengawal masyarakat, bukan menyusahkan, jika ada penertiban itu untuk kebaikan masyarakat di Kota Manado,” tukas Walikota GSVL.
Ia pun meminta masyarakat untuk sama-sama bergotong royong menghentikan penyebaran Covid-19 agar kehidupan dan perekonomian di Kota Manado bisa kembali normal.
“Kalau kita tidak sama-sama gotong royong untuk menghentikan Covid-19 ini maka makin hari akan lebih parah kehidupan ekonomi di kota kita. Sementara saya dituntut buka semua tempat usaha padahal kita masih di zona berbahaya, zona oranye,” ujar Walikota GSVL di hadapan masyarakat yang ada di empat tempat tersebut.
Cara-cara sederhana sesuai protokol kesehatan yang dilakukan yakni dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan.(DONWU)