BMKG prediksi hujan lebat hingga 6 November, berpotensi banjir

Pada produk Himawari-8 EH menunjukkan suhu puncak awan yang didapat dari pengamatan radiasi pada panjang gelombang 10.4 mikrometer yang kemudian diklasifikasi dengan pewarnaan tertentu, dimana warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan awan yang banyak (cerah), sedangkan semakin dingin suhu puncak awan, dimana warna mendekati jingga hingga merah, menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Cumulonimbus.(bmkg.go.id/satelit)

Jakarta, BERITASULUT.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat akan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia dalam satu pekan ke depan, sampai 6 November.

Hasil analisis menunjukkan potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 31 Oktober hingga 6 November 2021,” kata Deputi Bidang Meteorologi (BMKG) Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/10/2021) hari ini, dilansir dari cnnindonesia.com.

Hujan dengan intensitas lebat diprediksi bakal terjadi di 33 provinsi Indonesia. BMKG juga memprediksi sejumlah wilayah berpotensi terkena banjir dan banjir bandang akibat dampak hujan lebat.

Saat memasuki musim hujan, BMKG mengimbau pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.