Kebebasan yang dimaksud adalah kemerdekaan untuk mengabdi kepada perintah Allah dan melawan kuasa dosa.
Etika kehidupan sejatinya lahir dari partisipasi dalam kehidupan Kristus yang menuntun dan mendorong umat beriman untuk hidup dalam integritas dengan meneladani Kristus sendiri.
Salah satu wujudnya, seperti yang diajarkan oleh Kristus (Mat. 5:37), adalah mengatakan ya jika ya dan tidak jika tidak.
Sebagai teladan sejati, Kristus sendiri berdiri teguh di dalam kebenaran Allah dengan segala risiko yang harus ditanggung-Nya bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya.
Ketika Kristus menjadi bagian dari kehidupan orang percaya, maka kita dituntun pada pilihan-pilihan yang selaras dengan kehidupan Kristus.
Pilihan-pilihan itu menjadikan kita alat kebenaran Allah yang berpihak pada kemanusiaan, keadilan, dan hidup yang berkeadaban.
Kita bersyukur bahwa pada awal masa Paskah 2024, sebagai bangsa yang menganut sistem demokrasi, Indonesia telah menyelenggarakan Pemilihan Umum.
Meskipun berbagai masalah masih perlu dituntaskan demi kemaslahatan segenap bangsa, kita berharap agar dinamika-dinamika sosial-politis yang berkembang tidak mengorbankan keutuhan bangsa kita.
Doa dan harapan kita bersama, kiranya semua yang terpilih secara sah untuk mewakili aspirasi dan kepentingan dari berbagai elemen bangsa dipakai Allah menjadi alat kebenaran demi kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia.



















