Rio juga menekankan bahwa iven IMI Sulut tidak sekedar olahraga, tetapi juga akan dijadikan sport tourism.
“Prinsip utama sport tourism adalah memperkenalkan pariwisata daerah kita, potensi-potensi wisata mulai dari gunung, sawah, sungai bahkan laut atau pesisir pantai,” ujar Rio.
Sepakat dengan Rio, Steven Kandouw mengatakan bahwa kegiatan sport tourism yang jadi perpaduan antara pariwisata dan olahraga ini memang telah berkembang sejak dulu dan telah membangkitkan industri potensial dari sektor pariwisata olahraga.
Dan bentuk suport pemerintah juga bisa konsolidasi soal pembiayaan dan IMI Sulut bisa mantapkan kalender iven.
“Roadmap kerja tahunan, scedule iven atau kalender iven mulai tingkat konsep dan melangkah implementasi agar ada skala prioritas dan mampu menetapkan mana yang jadi dan cadangan,” ujarnya.
“Artinya dengan begitu, agar bisa konsolidasi soal pembiayaan karena soal anggaran bersumber dari pemerintah rencana tahun ini dibahas tahun sebelumnya. Tapi pasti Pemprov Sulut akan mensuport IMI Sulut,” imbuh Steven.
Ia tak lupa mendorong agar IMI fokus pada kegiatan sesuai kondisi Sulut tapi bisa menarik peserta yang besar seperti motor adventure.
“IMI Sulut adalah instrumen persatuan daerah, hingga Sulut menjadi aman nyaman dan harmoni. Tapi kalender kegiatan-kegiatan IMI harus dipublikasikan sampai luar Sulut yang tidak bisa dilakukan daerah lain. Saya yakin, IMI tetap jaya dan selalu jaya,” tandas Steven Kandouw.
(DONWU)



















