Sejumlah buruh kebersihan yang sadar prokes Covid-19 bahkan takut untuk bergabung, dan memilih menunggu di pinggir jalan.
“Tako leh mo basoso kasana, lia jo tu orang so baku cako (Takut untuk bergabung ke sana, lihat saja orang-orang itu sudah berkerumun),” ujar salah satu buruh yang duduk di atas motor.
Ia berujar, harusnya DLH mengatur agar proses penanda-tanganan kontrak dilakukan bertahap atau terjadwal, supaya tidak terjadi kerumunan.
“Ujung-ujungnya Pak Wali dan Pak Wawali yang kena imbas,” tukasnya menyarankan.
Kadis DLH Kota Manado Frangky Porawow yang dikonfirmasi via WhatsApp menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengatur dan menjadwalkan supaya tidak terjadi kerumunan.
“So diatur dari pagi sampe malam, cuma kasiang dorang harus selesaikan tugas sampe sore, dorang muncul satu kali,” ujarnya.
“Yang lain so suru pulang nanti besok yang lain,” katanya menambahkan.
(donwu)
