Anak-anak dinasehati untuk hidup sebagai orang-orang bijak, baik dalam bertutur kata maupun dalam berperilaku. Keadaan seperti ini tidak boleh menjadi batu sandungan bagi para orang tua untuk merangkul dan membangun hubungan baik antara orang tua dan anak.
Sebab anak-anak seperti kata Alkitab adalah dipandang sebagai karunia dari Allah. Anak-anak bisa membawa kebahagiaan, anak-anak harus dikasihi, dihargai, dan dihormati seperti orang dewasa; mereka penting dalam kerajaan Allah (Mat. 18:10, Tit. 2:4, Mat. 18:1-6).
Anak-anak juga diberi tanggung jawab: menghargai dan menghormati orang tua, peduli terhadap mereka, mendengarkan mereka, dan patuh kepada mereka (Mark. 7:10-13; Ef. 6:1).
Kehormatan anak-anak adalah orang tua dan nenek moyang mereka, namun tidak jarang kenyataan menampilkan hal sebaliknya, orang tua bukannya menjadi kehormatan tetapi malah menjadi bahan celaan karena tidak mampu hidup memberi teladan yang baik kepada anak-anak.
Dewasa ini anak-anak semakin kritis dalam menilai, sehingga orang tua harus mampu menunjukkan teladan hidup yang baik sebagai pendidikan yang nyata bagi anak-anak.
Peran orang tua adalah siap menghadapi tantangan pendidikan masa depan, fokus pada tujuan pendidikan, menjadi teladan, serta mengajar dan berpegang pada kebenaran.
Hidup sebagai orang bijak yang memiliki pengertian, khususnya dalam membangun relasi dengan keluarga dan sesama, juga warisan orang tua terhadap anak-anak.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Bagaimana merefleksikan tentang tugas dan tanggungjawab orang tua dan anak-cucu menurut teks Amsal 17:117.
2. Sudah sejauh mana peran gereja terhadap anak-anak?
3. Apakah sebagai orang tua sudah merasa berhasil dengan keadaan anak-anak kita? (jika kita melihat terjadi kekerasan terhadap anak, ekploitasi anak, mencuri dll)
POKOK-POKOK DOA
1. GMIM sebagai gereja Tuhan yang peduli pada pelayanan anak-anak dan aktif melawan perilaku kekerasan terhadap anak-anak.
2. Gereja diberi kekuatan iman dalam menghadapi berbagai dinamika gerak pelayanan.
3. Upaya membangun kehidupan anak-anak yang berkarakter baik.
(*)

















