Pembacaan Alkitab: Yohanes 19:16b-27
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Bagi orang Yahudi, salib adalah kutukan dan batu sandungan. “Sebab orang yang digantung terkutuk oleh Allah.” (Ulangan 21:23).
“Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang Yahudi suatu batu sandungan (skandalon/skandal; penyesatan/batu sandungan) dan untuk orang bukan Yahudi suatu kebodohan (moria). (Korintus 1:23).
Bagi orang Yunani salib dipandang sebagai kebodohan karena tidak masuk akal bahwa seorang yang dianggap raja mati secara mengerikan dan memalukan di kayu salib.
Pada saat ini, Salib adalah simbol kekristenan. Jika seseorang memakai kalung salib artinya orang itu beragama Kristen atau gedung dengan tanda salib adalah gereja. Walaupun demikian arti Salib bagi orang Kristen dipahami secara berbeda-beda.
Oleh karena itu, pada minggu sengsara yang ke-VI ini, perenungan kita akan dituntun oleh tema, “Tersalib dengan tulisan: Yesus Orang Nazaret Raja Orang Yahudi.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Sebagian besar ahli. berdasarkan kajian tekstual dan latar historis, menempatkan penulisan Injil Yohanes pada akhir abad pertama Masehi, sekitar tahun 90-100 M.
Beberapa catatan menunjukkan bahwa Injil Yohanes ditulis setelah kehancuran Bait Allah di tahun 70 M dan setelah kematian Petrus (sekitar tahun 68 M), yang menunjukkan bahwa penulisan terjadi pada periode di mana konflik dan perpecahan antara orang Kristen dan orang Yahudi mulai terjadi.
Ayat 16b-18. Kisah penyaliban Yesus dalam perikop ini, dimulai dengan ungkapan “Mereka menerima Yesus.” (16.b).
Meskipun TB 1 menerjemahkan menerima dan TB 2 mengambil, namun keduanya berasal dari kata Yunani yang sama yaitu parelabon dari akar kata lambano yang berarti menerima atau mengambil.