Manado, BERITASULUT.co.id – Rencana penggabungan atau merger sekolah di Kecamatan Bunaken Kepulauan, yakni SD Inpres ke SD Negeri 01, sampai juga ke telinga Wakil Ketua DPRD Kota Manado Adrey Laikun.
Sebagai orang asli Bunaken, ia mengaku kaget dengan rencana tersebut. Ia
“Saya kaget, ada hal seperti apa hingga sekolah ini akan digabung,” ujarnya, Sabtu (11/06/2022) pekan lalu.
Dari informasi yang diterimanya, rencana penggabungan sekolah tersebut antara lain adalah karena ada suara bising dari tempat PLN dan sering terjadi banjir di lokasi sekolah.
“Katanya di sekolah itu bising dan ribut dengan adanya PLN yang ada di dekat sekolah itu. PLN di situ sudah ada sejak lama, dari saya duduk di bangku SD Inpres Bunaken,” tegasnya.
Karena itu, putra kepulauan ini meminta instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Manado untuk mempertimbangkan kembali rencana ini.
“Ketika sekolah itu disatukan atau digabungkan, maka yang kena dampak adalah murid. Mereka harus beradaptasi lagi dengan orang-orang baru,” kata politisi Partai NasDem ini.
Dikatakan pula, jika SD Inpres akan digabung ke sekolah lain, maka otomatis sekolah tersebut hilang dan tinggal nama.
“Sekolah itu punya sejarah, banyak (orang kepulauan) yang ‘lahir’ dari sekolah itu. Jadi, kalau bisa janganlah melakukan hal seperti itu (dimerger). Karena banyak yang dirugikan, termasuk orang tua murid, murid dan para guru,” tandas Laikun.
“Saya sebagai Wakil Ketua DPRD menolak rencana (penggabungan sekolah) itu,” tukasnya.



















