Manado, BERITASULUT.co.id – Beredarnya rekaman video penanganan unjuk rasa di Kantor Walikota Manado pada Kamis (27/7/2023) sore, menimbulkan rasa prihatin banyak pihak.
Pada situasi tersebut, aksi unjuk rasa warga yang diduga korban penggusuran di Cereme Lingkungan III, Kelurahan Singkil Dua, Kecamatan Singkil, berakhir ricuh.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut) Taufik Tumbelaka menilai cara penanganan unjuk rasa nampak kurang pas, bahkan beberapa oknum terlihat seperti tidak tahu cara mengatasinya.
“Sebaiknya dipahami dalam setiap unjuk rasa akan berpotensi terjadi gesekan dimana hal itu terjadi bisa karena ada oknum pengunjuk rasa yang bertindak berlebihan, atau sebaliknya oknum petugas penanganan unjuk rasa yang bertindak kontra produktif plus berlebihan sehingga berpotensi timbul reaksi balik,” ujarnya, Jumat (28/7/2023) siang.
Direktur Tumbelaka Academic Center (TAC) ini menyarankan, kedepan ada baiknya setiap aparat yang akan menangani unjuk rasa sudah dibekali pelatihan khusus sehingga paham cara-cara bijak dalam menghadapi unjuk rasa.
“Untuk Satpol PP ada baiknya bekerjasama dengan pihak Kepolisian dalam hal pelatihan khusus unjuk rasa,” kata Taufik.
Dikatakannya, cara penanganan unjuk rasa yang benar akan sangat dibutuhkan, karena di era sekarang potensi unjuk rasa akan semakin meningkat dikarenakan masyarakat semakin kritis menuntut hal-hal yang terkait hak-nya dan kewajiban pemerintah.
“Khusus untuk oknum petugas yang bertindak berlebihan sebaiknya minimal mendapat pembinaan administrasi,” tukas Taufik.