Intinya, lanjut Taufik, cara penanganan unjuk rasa seperti yang terjadi di Kantor Walikota Manado itu sudah tidak zamannya.
“Bertindak keras jika sudah sangat membahayakan, tapi tetap dengan langkah terukur,” tandas putra Gubernur Sulut pertama, FJ Broer Tumbelaka ini.
Diketahui, kericuhan terjadi berawal dari warga yang melakukan unjuk rasa meminta bertemu dengan Walikota Manado Andrei Angouw untuk menyampaikan aspirasi mereka, tapi tidak terpenuhi.
Warga meminta ganti rugi rumah yang telah digusur serta meminta hentikan penggusuran rumah yang tersisa.
(donwu)