Lanjut Lanny, kalau ormas yang ada, punya media bisa juga bantu untuk menyebarluaskan terkait kegiatan sosialisasi di kecamatan.
“Jadi memang sengaja dipilih di kecamatan biar bisa langsung menyentuh akses langsung kepada masyarakat-masyarakat yang ada di bawah,” katanya.
Lanny pun mengakui bahwa organisasi-organisasi yang ditunjuk KPU dalam membantu untuk mensosialisasikan Pilkada 2024 adalah organisasi-organisasi besar.
Antara lain GMKI, PMII, juga ada Muhammadiyah dan lainnya, sudah ada pengurus sampai di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
“Jadi saya pikir ini organisasi besar yang akan nanti membantu kami dalam proses pelaksanaan sosialisasi pilkada,” kata Lanny.
Sementara itu, Anggota KPU Sulut Awaluddin Umbola yang menyampaikan materi lewat zoom meeting menyampaikan kehadiran ormas dalam kegiatan sosialisasi sangat penting.
“Justru teman-teman ormas yang lebih mengetahuinya pasti kelebihan dan kekurangan. Makanya, harapan KPU agar ormas bersama KPU bisa jalan bersama untuk pendidikan pemilih. Nanti ke depan kita akan duduk bersama,” ujarnya.
Adapun nara sumber Jeiry Sumampouw, yang juga Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) mengupas luas soal demokrasi.
“Masyarakat sipil harus punya peran penting, aktif dalam mendorong masyarakat lainnya menggunakan hak pilih dengan baik, mendidik pemilih kritis dan hal lainnya,” ujarnya.
(IKA)
