Diharapkan juga pemerintah dapat mengoptimalkan sektor-sektor seperti asrama mahasiswa yang sudah tidak digunakan yang ada di Bogor, retribusi IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing), dan pendayagunaan BUMD sehingga dapat memberikan retribusi PAD secara nyata.
Selain itu, ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas cengkih yang merupakan salah satu produk unggulan di Sulut, serta usaha untuk memperbesar kegiatan ekspor guna meningkatkan harga nilai produk.
“Pemerintah juga dapat mengalokasikan anggaran untuk pembudidayaan komoditas tanaman yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan daerah, seperti coklat dan kelapa,” ujar Silangen.
Di satu sisi, menindaklanjuti kelangkaan stok daging babi, maka pemerintah berupaya untuk mendatangkan induk peranakan dari Bali yang dilakukan lewat program strategis Dinas Peternakan.
“Juga bisa pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan alat penelitian (mikroskop) dalam rangka upaya penanggulangan virus ASF (african swine fever),” kata Silangen.
Ia pun berharap agar Pemprov Sulut dapat menindaklanjuti pokok-pokok pikiran DPRD yang telah diinput ke dalam aplikasi SIPD untuk dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2025.
Pun Silangen berharap pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih mendalam terhadap SKPD yang memiliki tanggungjawab dalam pelaksanaan program-program prioritas pemerintah.
Begitu juga dalam upaya menjaga ketahanan pangan, diharapkan pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk renovasi dan perbaikan enam sistem irigasi yang saat ini dalam kondisi rusak parah di Kabupaten Bolaang Mongondow sehingga dapat tercapai hasil pertanian yang optimal dan ketahanan pangan yang lebih baik.
Silangen juga berharap pemerintah menindaklanjuti penyelesaian pinjaman kepada pihak ketiga oleh RS Noongan dan RS Manembo-nembo, agar dana dalam APBD tahun 2025 dapat dialokasikan untuk melunasi kewajiban pinjaman tersebut.
“Kesepakatan-kesepakatan lain sebagaimana hasil rapat pembahasan KUA dan PPAS APBD Provinsi Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2025, akan dituangkan dalam notulen,” pungkas Silangen.
(IKA)



















