Legislator Vionita Kuera Sebut Pelayanan RSUD ODSK Masih Minim, Ini Harapannya

Vionita Kuera.

Manado, BERITASULUT.CO.ID – Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harusnya lebih ditingkatkan.

Terlebih Khusus Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga (ODSK).

Hal ini dikatakan Anggota DPRD Sulut Dapil Nusa Utara Vionita Kuera, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV bersama Dinas Kesehatan dan Balai RSUD Provinsi Sulut, di Ruang Rapat Komisi IV, Selasa (21/1/2025).

Menurut Kuera, RSUD ODSK adalah ikon Sulut, karena RS terbesar, paling baru dan paling lengkap yang di ketahui masyarakat.

Namun sangat disayangkan untuk pelayanan kepada masyarakat sangat minim.

“Saya tahu di RSUD saat ini menerima rujukan BPJS dari Kabupaten sesuai dengan tingkatannya. Ada beberapa banyak pengalaman yang saya terima dari masyakat, karena kami wakil rakyat,” ujarnya.

“Keluhan-keluhan masyarakat itu soal BPJS. Salah satunya harus mengantri untuk mengambil CT scane, kalau tidak salah sampai 2 atau tiga bulan menunggu, itu entah karena apa, apakah karena pasien BPJS, atau apalah. Padahal tinggal menunggu hasil, jadi ini mohon ada perhatian,” jelas Ketua Bapemperda DPRD Sulut ini.

Selain itu, Kuera mempertanyakan program apa yang ada di RSUD ODSK yang menjadiakan RSUD ini sebagai favorit, atau tujuan masyarakat untuk berobat.

“Saya tahu dan saya melihat, banyak masyarakat lebih suka berobat ke RS Penang, atau di RS luar lainya, di banding RS lokal,” tegaanya.

Ia berharap RSUD ODSK ada program yang benr-benar bisa menarik masyarakat untuk bisa menjadikan RSUD ODSK, RS yang layak.

“Dan juga berharap pelayanan ini lebih ditingkatkan, jangan biarkan masyarakat atau pasien datang dan membuat kebingungan karena tidak dilayani dengan sebagaiman mestinya, teknologi di RSUD di Sulut tidak kalah canggih dengan yang ada di luar,” ungkap Kuera.

Selanjutnya, ia berharap untuk Dinas Kesehatan agar ada pembagian kursi roda untuk penyandang disabilitas yang ada di Nusa Utara.

“Anggaran tahun 2025, kursi roda ada 250juta bagaimana penyalurannya, karena banyak konstituen kami, masyarakat penyandang disabilitas sering bertanya bagaimana cara mendapat bantuan kursi roda, karena selama ini tidak mendapat perhatian atau bantuan. Apakah ada proposal yang harus diberikan,“ pungkasnya.

(IKA)