Apa yang diberitakan oleh Petrus dan Yohanes ini pasti telah menjadi ancaman yang hebat bagi kaum Farisi di zaman itu, yang menekakan ajaran bahwa keselamatan adalah karena melakukan Taurat.
Tetapi juga telah melahirkan ancaman yang besar bagi kaisar. Mereka berpikir bahwa kehadiran Yesus akan menjadi ancaman bagi kekuasaan mereka. Petrus dan Yohanes harus dihambat dan diancam supaya mereka jangan lagi memberitakan tentang Yesus.
Ancaman dan larangan untuk tidak memberitakan Injil Yesus Kristus telah menjadi masalah bagi Petrus dan Yohanes. Mereka berbagi cerita tentang larangan ini karena mereka telah mempunyai komitmen bahwa “hanya taat kepada Allah” (4:19).
Mereka tidak ingin pekerjaan sebagai rasul untuk memberitakan Injil terhenti. Sebagai teman sekerja mereka tidak tinggal diam tetapi mencarikan jalan keluar supaya mereka jangan lagi pernah dihambat. Di dalam situasi ini mereka menemukan jalan keluar yaitu memohon kepada Tuhan dalam doa.
Ayat 24: “ketika teman-teman mereka mendengar hal itu berserulah mereka bersama-sama kepada Allah”. Larangan, ancaman bahaya ada pada murid-murid Tuhan Yesus. Mereka membutuhkan penolong, tetapi penolong yang mereka harapkan justru telah berkolusi mengancam mereka.
Sebagai teman sekerja mereka sama-sama telah mengetahui kesulitan dan pergumulan ini. Jalan keluar mereka temukan di dalam doa. “berseruhlah mereka bersama-sama kepada Allah”.

















