RELIGI  

MTPJ GMIM 10-16 April 2022 : Tersalib sekalipun tidak bersalah

Orang Yahudi menghukum Yesus karena Dia telah mengaku sebagai raja orang Yahudi dan sebagai Mesias. “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu”.

Maksudnya pantaslah jika orang-orang seperti mereka memiliki raja seperti ini, dan pantaslah raja seperti ini bagi orang-orang seperti itu.

Mereka mengunjukkan anggur asam kepada Yesus, dengan sombongnya seakan mengajak bergabung untuk minum bersama-sama dengan mereka. (ayat 36-38).

Yesus disalib diantara dua orang penjahat. Seorang penjahat yang satu menghujat Yesus mengulangi celaan yang sama dengan tidak memiliki rasa takut akan Allah (ayat 39).

Dan seorang penjahat yang lain memiliki hati serta menegur dia “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”

Karena itu tidak pantas dan seharusnya kita layak menerima penghukuman setimpal dengan perbuatan kita.

Seorang penjahat yang lain ini justru mengucapkan pengakuan dosanya sendiri dan dia yakin Yesus tidak berbuat sesuatu yang salah (ayat 40-41).

Dia mengakui-Nya sebagai Tuhan yang memiliki kerajaan dan Ia meminta supaya Yesus mengingat dia “Yesus, ingatlah akan aku”. Seperti juga yang diminta Jusuf (Kej. 40:14) dan Ayub (Ayb. 14:13).

Meminta Yesus mengingat dia apabila Yesus datang sebagai Raja untuk memerintah. Meskipun Yesus mengalami kesakitan yang luar biasa masih mempunyai kata-kata penghiburan bagi orang yang bertobat.

Yesus berkata bahwa hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus. Imannya diterima dan kepadanya dijanjikan tempat di Firdaus.

Itulah kebahagian sorgawi, yaitu bisa melihat Kristus, duduk bersama-Nya, dan menikmati kemuliaan-Nya (Yoh 17:24). (ayat 42-43).