Perikop Mazmur 34 ini mengungkapan pokok-pokok sebagai berikut:
Ayat 1-4. Daud mengungkapkan pujiannya kepada TUHAN, pada segala waktu, hal ini menyatakan bahwa setiap orang dapat memuji TUHAN, dan tidak ada yang dapat menghalanginya sekalipun dalam keadaan yang tidak biasa.
Atau dalam keadaan bahayapun, Daud mengagungkan pujian dan bermegah karena TUHAN bersamanya.
Oleh karena hal itu merupakan bentuk syukur sehingga orang orang lain mendengar dan bersukacita, menguatkan mereka jika menghadapi hal serupa yang dialami Daud (bukan dalam hal berpura-pura gila).
Tentu ajakan Daud untuk memuliakan dan memasyhurkan nama TUHAN, adalah sebuah ajakan bahwa TUHAN-lah yang layak dipuji dan dimuliakan.
Ajakan ini memotivasi kita bahwa ungkapan pujian itu tidak hanya dilakukan secara pribadi tapi juga dapat dilakukan secara bersama-sama.
Ayat 5-8. Aku telah mencari TUHAN. Pengalaman Daud, ke manapun ia pergi, ia selalu bertanya kepada TUHAN. Jika merujuk pada kisah Daud selanjutnya dalam kitab 1-2 Samuel, Daud selalu bertanya kepada TUHAN.
Walaupun dalam hal tertentu, sering kali Daud melakukan sesuatu sesuai keinginan dan kehendaknya sendiri, maka tak heran Daud mengalami kegagalan dan jatuh ke dalam berdosa.
Daud tahu bahwa saat ia meminta petunjuk TUHAN, TUHAN pasti akan menjawabnya, dan akan membuat ia menang atau berhasil serta melepaskannya dari segala kegentarannya.
Ungkapan, tujukanlah pandanganmu kepada TUHAN, dalam hal ini Daud memberikan pesan dan harapan baru kepada setiap orang Israel, bahwa mereka akan berseri-seri (bersukacita) dan tak akan dipermalukan jika berseru dan berharap pada Tuhan.

















