Ingat kata pepatah: “Karena mulut, badan binasa.” Artinya jauhilah/hindarilah perbuatan yang jahat dan lakukanlah yang baik. Carilah perdamaian; berdamai dengan sesama, alam, lingkungan sekitar kita dengan selalu berusaha mendapatkannya.
Jika ada persoalan maka berusahalah berdamai, berusahalah menyelesaikannya, jangan menghidari apalagi menjadi penyebab masalah.
Masalah harus digumuli bersama, sebab suasana damai, tenang dan aman membuat hati penuh sukacita dan kegembiraan. Orang yang melakukannya akan merasakan kedamaian.
Ayat 16-19. Tuhan selalu mengawasi dan menjaga setiap orang, terutama orang benar yaitu mereka yang takut akan Dia. Tuhan selalu mendengar setiap teriakan orang-orang benar dan di pihak yang lain TUHAN akan menentang orang-orang jahat dan melenyapkan mereka.
TUHAN sangat benci kejahatan, apalagi jika kejahatan itu dilakukan kepada orang orang yang benar. TUHAN akan mendengar, menolong, melepaskan orang benar ketika mereka mengalami kegentaran, penindasan, kesesakan sebagaimana yang dialami Daud.
Sebab TUHAN dekat (tidak jauh, akrab seperti hubungan persaudaraan) dengan orang yang patah hati (kehilangan keberanian, kemauan, kecewa harapannya gagal).
TUHAN menyelamatkan, (menolong, membela dan membebaskan dari bahaya), orang yang remuk (hancur luluh) jiwanya (dapat digambarkan sebagai orang yang kehilangan semangat hidup, kehilangan harapan, kehilangan kekuatan, putus asa dan lain sebagainya).
Ayat 20-21. Kemalangan orang benar banyak. Kemalangan (identik dengan kecelakaan, kesusahan, kesialan, kerugian, kata orang manado so’e).
Ini artinya bahwa orang benarpun banyak mengalami kemalangan dalam hidupnya. Hanya saja TUHAN melepaskan dia(menyelamatkan atau menghidarkan dari bahaya).
Tuhan melindungi, segala tulangnya tidak ada yang patah dimaksudkan bahwa orang benar itu sekalipun dalam kemalangan dan bahaya, kalaupun mengalami hal itu tidak akan kehilangan nyawa atau mati.

















