Praktik pengucapan syukur jemaat bukan saja dilakukan sebagai tradisi ataupun menggucap syukur kepada Tuhan, namun masih ada yang mengucap syukur pada allah-allah (opo-opo) lewat ritus-ritus penyembahan.
Ada pula yang mengucap syukur dengan menonjolkan keberhasilan dan kesuksesan seseorang sehingga bukan nama Tuhan yang dimuliakan tetapi mereka yang mengucap syukur.
Dengan alasan pemikiran seperti ini maka jemaat diajak untuk merenungkan tema minggu ini “Mengucap Syukurlah untuk Kemuliaan Allah.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Rasul Paulus saat perjalanan penginjilannya ke dua mengunjungi Kota Korintus pada. Paulus tinggal di sana selama 1 Tahun 6 bulan dan memberitakan firman bahwa Yesus adalah Mesias walaupun ia ditolak oleh orang-orang Yahudi.
Akan tetapi banyak orang di Kota Korintus menjadi percaya dan memberi diri mereka di baptis (Kis 18:1-8). Sehingga dapatlah dikatakan bahwa jemaat Korintus didirikan oleh Paulus.
Pada saat Galio menjabat sebagai Gubernur, kota Korintus adalah pusat pemerintahan Propinsi Akhaya menjadi kota metropolitan yang berkembang.
Sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membawa dampak meningkatnya taraf hidup warganya. Namun, juga kejahatan dan immoralitas sexsual tumbuh berkembang.
Seperti kota-kota besar lainnya di dunia Yunani-Romawi, Korintus adalah tempat berkembangnya pemujaan dewa-dewa Yunani dan Romawi seperti Afrodit dan Apolo yang disembah di kuil-kuil utama di kota itu.

















