RELIGI  

MTPJ GMIM 24-30 Juli 2022 : Mengucap syukurlah untuk kemuliaan Allah

Tetapi apabila ada yang mengatakan bahwa makanan itu adalah persembahahan berhala, jangalah kamu memakannya (ayat 28). Inilah yang dimaksudkan dengan keberatan hati nurani orang lain (ayat 30).

Paulus menegaskan, apa yang dilakukan manusia termasuk soal makan dan minum lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Allah, sebagai jawaban atas pergumulan jemaat mengenai penyembahan dan ucapan syukur.

Bukan apa yang dimakan dan minum yang penting, tetapi bagaimana cara seseorang makan dengan mengucap syukur. Karena makanan berasal dari Sang Pencipta yang penuh kasih karunia.

Semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh Allah.

Rasa syukur yang diungkapkan dalam doa adalah sebuah tindakan iman dan apapun yang muncul dari iman tidak mungkin berdosa (Roma 14:23).

Kehadiran orang yang percaya pada Yesus diharapkan Paulus untuk tidak menimbulkan syak (KBBI: curiga, sangsi, kurang percaya) sehingga menyakiti orang lain.

Tetapi berusahalah menyenangkan hati sesama, yang artinya memikirkan orang lain juga, bukan hanya diri sendiri.

Namun ini tidak berarti bahwa kehidupan manusia untuk memuaskan orang lain tetapi tugas utama orang yang percaya adalah untuk memuliakan Tuhan.