Makna dan Implikasi Firman
Bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan karena Dialah yang menciptakan alam semesta ini. Apa yang Tuhan ciptakan semuanya baik adanya.
Pujian syukur umat hanya bagi Tuhan saja, sebagai Allah yang Esa dan tidak ada yang lain. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya menyembah pada roh-roh jahat (berhala) karena Ia adalah Allah yang cemburu apabila umat-NYa menyembah berhala.
Persekutuan dalam Perjamuan Kudus dengan meminum cawan ucapan syukur berarti umat mengugcap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan keselamatan kepada manusia lewat pengorbanan-Nya di kayu salib.
Dan roti yang dipecah-pecahakan adalah persekutuan dengan tubuh Yesus yang memberikan makna bahwa gereja (persekutuan orang-orang percaya) adalah satu tubuh di dalam Yesus Kristus.
Gereja adalah suatu kesatuan yang eksklusif. Tetapi bersifat inklusif. Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat dipersatukan dengan kuasa lain atau siapa pun yang terpisah dari pada-Nya. Sehingga tidak mungkin ada berhala dibalik ibadah jemaat.
Tuhan Allah menghendaki kehidupan orang percaya untuk mengucap syukur bagi kemuliaan nama-Nya.
Memuliakan nama Tuhan lewat mengucap syukur dapatlah dilakukan oleh orang-orang percaya dalam semua aspek kehidupan.
Dengan kata lain, bahwa apa yang kita kerjakan, untuk menghadirkan kesukacitaan bagi sesama dan menjadi berkat bagi mereka.

















