RELIGI  

MTPJ GMIM 14-20 Agustus 2022 : Gereja sebagai pemberita kebebasan

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Nama Yesaya dalam bahasa Ibrani berarti “TUHAN menyelamatkan”. Dalam tradisi Yahudi, kitab Yesaya diterima sebagai karya nabi Yesaya sendiri.

Sementara itu, perkembangan dan studi kritis selanjutnya membagi kitab Yesaya menjadi tiga bagian.

Yesaya pertama atau Proto-Yesaya (Pasal 1-39) ditujukan kepada orang-orang Yehuda sebelum pembuangan.

Yesaya kedua atau Deotero-Yesaya (Pasal 39-55) ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang berada dalam pembuangan (Babel).

Yesaya ketiga atau Trito-Yesaya (pasal 56-66) ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang sudah pulang dan berada di Yerusalem.

Yesaya 61:1-11 dilatar belakangi oleh situasi Trito-Yesaya. Periode ini dilihat sebagai periode gelap dan penuh frustrasi.

Harapan untuk hidup yang lebih baik setelah pembuangan dan kembali ke rumah mereka (Yerusalem), bagaikan kerinduan dan harapan yang sia-sia.

Kebanyakan orang Yehuda justru hidup dalam penderitaan dan serba kekurangan serta terjadi kesenjangan antara yang kaya dan miskin.

Keadaan makin sulit karena ibadah-ibadah ritual keagamaan giat dilaksanakan, sedangkan ibadah aktual yang berkaitan dengan panggilan hidup sosial sehari-hari diabaikan.