3. “Allah akan membuat semua lawan menjadi tawanan” (ayat 16, 23- 24).
Saat bangsa itu ditawan, semua kepunyaan mereka dirampok dan dijarah, namun saat Tuhan memulihkan keadaan akan terbalik, di mana semua lawan menjadi tawanan, mereka yang menelan menjadi tertelan.
Mereka yang menjarah akan dibuat Tuhan menjadi jarahan. Bahkan dalam ayat 23-24, “angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, – angin puting beliung – dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.
Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya;..”
4. “Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN,” (ayat 17).
Allah akan mendatangkan kesembuhan. Luka-luka nyeri yang seperti tidak ada obatnya, akan disembuhkan Tuhan. Dia sendiri yang menjadi obatNya.
Sakit seperti perempuan yang hendak melahirkan akan sembuh. Semua tangisan akan berubah menjadi kesukaan. Saat Yehuda diserbu musuh, maka di kemah-kemah Yakub ada teriakan dan tangisan yang memilukan hati.
Tetapi saat Tuhan memulihkan maka kemah-kemah itu akan tenang dan aman, demikian juga puri tempat tinggal yang rusak akan kembali seperti semula sebagaimana aslinya.
5. “Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.” (ayat 19)
Allah mengubahkan tangisan pilu menjadi nyanyian syukur. Nyanyian syukur itu berisi tentang: umat sedikit itu kembali menjadi banyak dan tidak akan berkurang, dari keadaan umat dan bangsa yang terhina sekarang dipermuliakan oleh Allah sendiri, anak-anak akan memiliki masa depan seperti keadaan dahulu sebelum terbuang. Dan semua orang yang menindas bangsa itu akan dihukum.

















