Godaan yang menggiurkan ini dihardik Yesus dengan mengucapkan Firman Tuhan: “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (ayat 4).
Kondisi yang lapar dan butuh makanan saat itu, apalagi berada di padang gurun, tetapi tidak membuat Yesus tergiur.
Puasa yang dilakukan Yesus merupakan kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah dalam melaksanakan misi Allah bagi dunia untuk mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut. Yang utama bukan uang atau roti tapi carilah Tuhan dan firman-Nya (Mat 6:33).
2. Ayat 5-7. Godaan terhadap keinginan diakui dan dipuji.
Godaan untuk menyalahgunakan otoritas sebagai Mesias, Anak Allah, menantang Yesus secara psikologi untuk menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah.
Iblis menjustifikasi kehendaknya dengan menggunakan ayat firman seperti dalam Mazmur 91:11-12, bahwa Allah pasti menyuruh malaikat-malaikat-Nya menatang Yesus.
Intensitas godaan ditingkatkan iblis supaya Yesus tunduk padanya, namun sedikitpun Yesus tidak terpengaruh.
Iblis mengoda Yesus melakukan demonstrasi mujizat, namun Yesus tetap taat kepada firman Allah dan menjawab desakan iblis: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu” (ayat 7).

















