RELIGI  

MTPJ GMIM 18-24 Juni 2023 : Iman timbul dari pendengaran Firman

Ayat 16, dimulai dengan narasi negatif, penolakan terhadap kabar baik. Penolakan kepada Injil merupakan hal lazim di kota Roma mengingat pemimpin bangsa ini umumnya tidak pernah toleran terhadap kekristenan.

Konteks penolakan pada kabar baik Tuhan Allah tidak hanya dominan dalam Perjanjian Baru, tetapi juga dalam Perjanjian Lama.

Kutipan Yesaya 53:1; mengungkapkan penolakan berulang-ulang bangsa Israel terhadap pemberitaan para nabi.

Jadi tidak mendengar nubuatan para nabi bukan hanya menolak nabi tersebut, tetapi identik menolak Tuhan Allah sendiri.

Sebelum kedatangannya ke Roma, Paulus sudah berapa kali ditolak, terutama oleh orang Yahudi dalam perjalanan misionernya.

Akankah kehadirannya disambut gembira di Roma dan mungkinkah pemberitaannya tentang Injil di dengar? Tentu ia ingin agar pengajarannya mendapat perhatian dan di dengar warga Roma.

Pendengaran mendapat penekanan pada ayat 17. Kata dengar (Yun:ακουο – akuouo) menandakan bahwa pendengaran amat penting dan menentukan karena erat kaitannya dengan iman seseorang kepada Tuhan Allah.

Sebagai penganut Yahudi sejati ia tahu bahwa keberadaan (hakikat) Tuhan Allah dipahami/diketahui dengan cara mendengar. “Dengarlah, hai orang Israel; Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa” (Ulangan 6:4).