Mengenal Bataha Santiago, Raja dari Sangihe yang Kini Digelari Pahlawan Nasional

Sikap dan prinsip yang kuat dan teguh membuatnya berani mati dalam membela keutuhan nusa dan bangsa.

Semboyan Bataha Santiago yang terkenal yaitu ‘Nusa Kumbahang Katumpaeng’, yang berarti “Tanah Air Kita Tidak Boleh Dimasuki dan Dikuasai Musuh”.

Menolak Perjanjian dengan Belanda

Pada tahun 1675, datanglah Gubernur Belanda bernama Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku.

Ia datang untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Raja Santiago. Namun, ajakan itu ditolak oleh Bataha Santiago.

Selain itu, Bataha Santiago juga menolak meneken kerja sama dengan VOC. Beberapa kali Santiago dibujuk untuk menandatangani Lange Contract (Pelakat Panjang), tetapi karena kecintaannya terhadap Tanah Air, Santiago menolak.

Prinsipnya tetap sama, ia lebih memilih tiang gantungan daripada tunduk pada Belanda.

Akibatnya, Bataha Santiago bersama para pengikutnya terlibat dalam peperangan yang berlangsung selama empat bulan melawan VOC.

Namun, kekuatan persenjataan yang tidak seimbang serta siasat licik Belanda membuat Santiago ditangkap dan dihukum mati pada tahun 1675 di Tanjung Tahuna.