Di waktu itu ada pengajaran sesat yang tidak mengakui adanya kebangkitan dan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali (band. 4:13,14).
Tujuan Paulus menulis surat ini adalah untuk mengajarkan orang Kristen agar memiliki gaya hidup yang benar sesuai kehendak Tuhan dan dengan iman yang teguh berpengharapan dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali.
Perikop 1 Tesalonika 5:1-11, diawali dengan ungkapan Rasul Paulus yang mengetahui bahwa jemaat memahami kedatangan Tuhan Yesus Kristus adalah hal yang pasti terjadi, walaupun tidak diketahui dengan tepat kapan waktunya.
Paulus mengibaratkannya kedatangan Tuhan Yesus Kristus seperti pencuri di waktu malam yang datang tiba-tiba.
Demikianlah kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang masa dan waktunya tidak perlu dituliskan, menunjuk pada kerahasiaan kapan waktu kedatangan-Nya itu.
Ibarat seorang yang merasa aman dan damai tiba-tiba tertimpa kebinasaan sementara tidak ada persiapan menghadapi situasi tersebut.
Ketidaksiapan terhadap kedatangan Tuhan Yesus Kristus itu akan membuat keterkejutan yang bisa menimbulkan kepanikan, juga ketakutan seperti perempuan yang sakit bersalin.
Kalimat “mereka tidak akan luput” menunjuk bahwa ketidaksiapan menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus akan mendatangkan kebinasaan atau hukuman. (ayat 1-3).
Namun karena jemaat Tesalonika adalah anak-anak terang sehingga kapanpun Tuhan Yesus Kristus datang mereka telah siap. Kesiapan itu ditandai dengan sikap berjaga-jaga, mawas diri, tidak lengah.
Kata terang adalah satu istilah yang umum digunakan dalam kekristenan di mana terang menunjukan kepada hal-hal yang baik yang berkenan kepada Tuhan Allah.

















