Bahwa Dia menyelamatkan umat-Nya dari murka Tuhan Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan.
Rasul Paulus menyamakan harapan kita akan keselamatan dan pembebasan dari hari murka Tuhan Allah dengan kematian Tuhan Yesus Kristus sebagai korban dan kedatangan-Nya untuk mengambil kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Jadi dalam segala keadaan kita hidup bersama-sama dengan Tuhan Allah (ayat 9,10).
Selanjutnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk hidup saling menasihati dan saling membangun seperti yang memang telah mereka lakukan.
Paulus bermaksud apa yang baik yang telah jemaat lakukan terus dilanjutkan dalam kehidupan berjemaat.
Betapa pentingnya saling menasihati satu dengan yang lain, karena adakalanya seseorang baru menyadari kesalahannya ketika diingatkan atau dinasihati orang lain.
Jadi menasihati untuk saling membangun bukan untuk saling menjatuhkan atau saling mempermalukan sangatlah penting.
Namun dalam memberi nasihat harus didasari dengan kasih dan kerendahan hati. Jadi yang perlu dilakukan adalah hal-hal yang baik, benar, terpuji seperti yang Tuhan Allah kehendaki (ayat 11).
Makna dan Implikasi Firman
1. Keselamatan telah diberikan Tuhan Allah kepada kita melalui kematian Anak-Nya di kayu salib. Manusia yang tercemar karena dosa telah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus.
Kesempatan terbuka lebar bagi manusia untuk hidup kekal bersama Tuhan Yesus Kristus di sorga. Tetapi umat manusia harus merespons karya selamat Tuhan Yesus Kristus dengan taat dan setia.