Dan justru karena yang diharapkan belum terlihat hari ini, maka umat bertekun.
Sifatnya bukan pasif, melainkan aktif, bertekun sambil memperjuangkan hidup yang benar hari ini (ayat 23 -25).
Jemaat memang memiliki kelemahan dalam menyatakan keinginan kepada Tuhan Allah, bahkan sering tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa.
Namun Roh Kudus menolong menyampaikan doa dan keluhan yang sesuai dengan kehendak Tuhan Allah.
Sekalipun tidak terucapkan tetapi Tuhan Allah yang menyelidiki hati nurani mengetahui apa maksud dari Roh Kudus (ayat 26-27).
Setiap orang percaya yang mengasihi Dia akan mengalami pekerjaan Tuhan Allah dalam setiap segi kehidupannya.
Apapun yang dialami saat ini, kemalangan atau kebahagiaan, diimani sebagai waktu dan tempat di mana Tuhan Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bahkan berkat.
Penderitaan yang dialami merupakan bagian karya selamat ilahi, seperti peleburan emas murni.
Sedangkan bagi orang fasik, penderitaan malahan menjadi dasar penolakan dan penghujatan kepada Tuhan Allah (Kel. 7:13).
Ungkapan “bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah” menunjukkan Tuhan Allah jualah yang berprakarsa, mengasihi dan memanggil orang percaya, di dalam karya-Nya (ayat 28).

















