Panggilan-Nya kepada orang percaya berlanjut melalui pemilihan oleh Dia yang penentuannya “sejak semula”.
Tuhan Allah mengetahui siapa yang dipilihnya sesuai kehendak-Nya agar ada dalam keakraban dengan Dia.
Sejak semula Allah menyatakan kesetiaan melalui Roh Kudus yang menjaga, memelihara dan menuntun umat percaya pada segala zaman.
Tujuannya agar kita mengambil bagian dalam keserupaan dengan gambar anak-Nya yakni kemuliaan Yesus Kristus.
Hal ini tidak menjadikan kita sombong, melainkan orang percaya diajak untuk menyangkal diri dan menjauhi dosa.
Yesus Kristus menjadi pusat, yang sulung, berkuasa, kepala atas “tubuh”(gereja).
Seterusnya mereka yang terpanggil akan mengalami “pembenaran” atau dilayakkan menjadi milik-Nya, umat kepunyaan-Nya (ayat 29-30).
Makna dan Implikasi Firman
1. Tuhan Allah yang kita sembah adalah Tuhan Allah yang bekerja. Pekerjaan-Nya melintasi segala zaman bahkan dalam kekekalan.
Pekerjaan Tuhan Allah membawa kebaikan, kemurahan, pemulihan, kesetiaan, damai sejahtera dan keselamatan.
Tuhan Allah bekerja sampai sekarang, tetap membuka pintu bagi kita untuk berpartisipasi secara tulus ikhlas, tekun dan setia dalam karya selamat-Nya.

















