Manado, BERITASULUT.CO.ID – Balai Guru Penggerak Provinsi Sulut bekerja sama dengan Anggota Komisi X DPR RI Dra Adriana Dondokambey MSi melaksanakan kegiatan yang bertajuk ”refleksi komunitas belajar dalam implementasi kurikulum merdeka”, di The Sentra Hotel Manado, Selasa (13/8/2024).
Di hadapan ratusan guru dan kepala sekolah dasar Minut, Adriana menjelaskan tujuan dari kegiatan diharapkan dapat melihat kembali hal-hal yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan komunitas belajar untuk dapat diambil pembelajaran.
“Melihat dampak dari kegiatan komunitas belajar untuk peserta didik dan memberikan wawasan baru (insight) untuk dapat melakukan kegiatan komunitas belajar yang lebih baik,dan menghasilkan Rencana Tindakan Lanjut (RTL),” ujarnya.
Adriana juga menekankan tentang peran guru penggerak dalam program Merdeka Belajar yaitu mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, mengembangkan diri secara aktif, mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, menjadi pelatih (coach/mentor) bagi guru lain untuk pembelajaran yang bepusat pada murid, dan menjadi teladan.
“Yang penting adalah soal pendidikan karakter. Anak-anak murid dimasukkan ke dalam suatu kelompok, belajar berkolaborasi, dan diberi tanggung jawab menyelesaikan sebuah isu di sekitar mereka. Ini bisa dilakukan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada sesuai kondisi masing-masing,” tuturnya.
Dikatakannya, di sekolah dasar itu penting bagaimana belajar beretika, guru di SD itu harus lebih profesional dalam melaksnaakan tugas dan kerja terlebih bagi guru guru yang sudah mendapat sertifikat merdeka belajar.
“Para guru harus memiliki skill yang mantap dan profesional tentunya dengan metode yang tepat,” jelas mantan anggota DPRD Sulut ini.
Adriana tak lupa mengingatkan ada 7 peran strategis guru dalam Kurikulum Merdeka, yakni Mengidentifikasi Potensi Siswa, Merancang Pembelajaran Terpersonalisasi, Mendorong Pembelajaran Aktif, Mendorong Kreativitas dan Inovasi, Memfasilitasi Pembentukan Karakter dan Etika, Menghubungkan Pembelajaran dengan Konteks Lokal, dan Mengembangkan Kemandirian Siswa.
“Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar dirancang sebagai alat bantu guru dalam transformasi pembelajaran. Berbahagialah para guru dan tenaga kependidikan di Indonesia, karena kurikulum ini memberikan tempat yang luas bagi para guru dan tenaga kependidikan untuk mengajar secara lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya.