Bolmut, BERITASULUT.CO.ID – Dana Tambahan Penghasilan Guru (TPG) yakni berupa Tunjangan Hari Raya (THR) 100 Persen dari Gaji pokok Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Tahun Anggaran 2024 yang tak terealisasi memantik reaksi salah satu pemuda Bolmut.
Rinto Binolombangan, salah satu warga Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmut menyoroti dana TPG berupa THR 100 persen dari gaji pokok guru ASN yang tak cair adalah hal yang menyayat hati para guru ASN.
“Karena mereka (Guru) sangat membutuhkan dana tersebut,” ucap Rinto, selasa (31/12/2024).
Dia mengatakan tak memiliki tendensi apapun dengan persoalan ini. Hanya saja kata Rinto sebagai anak dari mantan pensiunan guru merasa terpanggil secara ikhlas untuk menyuarakan keluhan para guru.
“Ayah saya adalah seorang pensiunan guru, jadi saya bisa merasakan bagaimana perasaan seorang guru, sungguh miris dana tersebut tak terealisasi,” katanya.
Dia menantang kepada instansi terkait agar bicara secara terbuka dan jujur apa penyebab hingga dana TPG THR 100 guru ASN tak direalisasikan.
“Saya minta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bersama tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kabupaten Bolmut agar bicara jujur dan terbuka menyampaikan alasan atau penyebab danan tersebut tak terealisasi,” pintanya.
Lebih jauh, Rinto Binolombangan yang juga wakil ketua bidang pendidikan, pengurus PWI Bolmut ini menyampaikan agar persoalan ini bisa mendapatkan perhatian serius Dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolmut.
“Ya, minimal DPRD memanggil instansi terkait agar digelar RDP tentang persoalan ini. Wakil rakyat jangan hanya diam,” tuturnya.
Menurut Rinto, jika hal ini tak mendapat perhatian serius maka dirinya akan berupaya menggalang dukungan untuk menggelar aksi demo pekan kedua Januari 2025.
“Saya akan lihat perkembangan kedepan, kalau tidak ada respon serius soal ini, maka saya sendiri yang akan turun langsung memimpin aksi demo soal itu,” pungkasnya.
(FHIK)
