Karena itu, pembacaan Alkitab saat ini dibaca dalam terang tema “Menaklukkan Segala Pikiran dalam Kristus Yesus.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat 2 Korintus ditulis sekitar tahun 55-56 M, setelah kunjungan Paulus yang “menyedihkan” ke Korintus (2 Korintus 2:1).
Surat ini mungkin ditulis dari Makedonia, setelah Paulus meninggalkan Efesus akibat kerusuhan yang dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 19.
Ada sejumlah alasan yang dapat menjadi penyebab Paulus menulis Surat 2 Korintus:
Pertama, munculnya “rasul-rasul palsu” sebagaimana disebutkan oleh Paulus dalam 2 Korintus 11:13 dan yang datang ke Korintus untuk menentang otoritas Paulus.
Kedua, adanya kritikan orang-orang Kristen di Korintus terhadap Paulus oleh karena cara berbicaranya yang dianggap lemah (2 Korintus 10:10), tidak adanya surat rekomendasi tentang kerasulannya (2 Korintus 3:1), dan karena Paulus menolak bantuan dari jemaat Korintus (2 Korintus 11:7-9).
Ketiga, Paulus diremehkan kemampuan retorikanya yang tidak meyakinkan, di mana masyarakat Hellenistik (berbudaya Yunani) sangat mengapresiasi kemampuan tersebut.
Karena itu, 2 Korintus 10:1-11 merupakan pembelaan Paulus terhadap kritikan-kritikan yang ditujukan kepadanya.
Bagian pertama, ayat 1-2.
Dimulai dengan pernyataan Rasul Paulus yang memperkenalkan dirinya dan menekankan “Kristus yang lemah lembut dan ramah” sebagai dasar nasihatnya.