Ayat 20-22 menjelaskan bahwa Yesus Kristus tidak hanya sosok yang penting bagi orang Yahudi tetapi juga bagi beberapa orang Yunani.
Selain datang untuk merayakan Paskah, mereka ingin bertemu dengan Yesus. Mereka mendatangi Filipus yang kemudian bersama Andreas, menyampaikan permintaan itu kepada Yesus.
Orang Yunani di sini mewakili bangsa-bangsa non-Yahudi yang tertarik untuk mengenal Yesus Kristus lebih dekat.
Yesus bertemu dengan mereka dan memberikan beberapa perkataan. Ia menegaskan bahwa telah tiba saatnya bagi Anak Manusia untuk dimuliakan (ayat 23).
Pernyataan ini merujuk pada kematian-Nya di kayu salib, yang akan membawa kemuliaan bagi-Nya.
Agar mereka mengerti perkataan Yesus, Ia menggunakan analogi biji gandum yang harus mati agar dapat menghasilkan banyak buah.
Ini menggambarkan bahwa kematian-Nya akan membawa kehidupan bagi banyak orang.
Gambaran ini juga hendak menjelaskan kepada mereka bahwa siapa yang mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa yang membenci nyawanya di dunia ini akan mempertahankannya untuk hidup yang kekal (ayat 25).
Kata membenci di sini menggunakan kata Yunani mison yang artinya: hate (benci, membenci); reject (menolak); dan not choose (tidak memilih).

 
							















