RELIGI  

MTPJ GMIM 30 Maret – 5 April 2025 (Minggu Sengsara IV) : Yesus Memberitakan Kematian-Nya!

Kata ini bisa dipahami sebagai tindakan yang tidak memilih atau tidak menjadikan nyawanya atau kehidupannya sebagai yang utama.

Dengan demikian, teks ini mengajak para murid dan pengikut Yesus untuk menyerahkan hidup mereka hanya kepada-Nya (ayat 24-26).

Pada saat itu, Yesus sedang menghadapi situasi yang membuat-Nya menyatakan bahwa jiwa-Nya terguncang.

Tetapi Ia memilih untuk tidak meminta Bapa-Nya menyelamatkan-Nya dari penderitaan sebab justru untuk itulah Ia datang ke dalam dunia.

Hal yang dilakukan Yesus ketika menghadapi keadaan genting ini adalah Ia berdoa agar Bapa-Nya memuliakan nama Bapa-Nya, dan suara dari surga terdengar, menegaskan bahwa nama Tuhan sudah dimuliakan dan akan dimuliakan lagi (ayat 27-30).

Kemuliaan diberikan hanya kepada Allah Bapa. Apa yang Yesus lakukan ketika berada di saat genting adalah memuliakan Bapa-Nya dan taat kepada kehendak Bapa-Nya.

Pada ayat 31-33, penulis memaparkan bagaimana Yesus menjelaskan tentang keadaan saat itu dengan menyatakan bahwa sekarang adalah saat penghakiman bagi dunia ini.

Dan penguasa dunia (Yunani: archoun tou kosmou, artinya: ruler [penguasa]; demonic power [kuasa jahat]) akan disingkirkan atau dilenyapkan (Yunani: ekblethesetai; artinya: throw out [mengusir]; remove [menghapus, menyingkirkan].

Penyataan Yesus ini hendak menjelaskan kepada para pendengar-Nya, bahwa kematian-Nya akan membawa kemenangan atas dosa dan kuasa jahat.