Namun setelah mengenal Kristus (karena pemberitaan Paulus dan temantemannya), orang Kristen di Tesalonika juga turut serta dalam pemberitaan Injil (1:8).
Ciri khas surat Paulus biasanya diawali dengan salam untuk memperkenalkan dirinya secara pribadi atau pun teman sekerjanya.
Salam juga mengundang jemaat untuk menyapa jemaat dengan penuh kehangatan sebagai bentuk kedatangan kasih karunia Allah karena telah hidup beriman kepada Allah dalam Yesus Kristus, sehinga ketika salam damai sejahtera sampai dan diterima oleh, maka kasih Allah diam dan menyambut mereka.
Khusus bacaan 1 Tesalonika 1:1-10 memberi penjelasan bahwa tiga penginjil yaitu Paulus, Silwanus dan Timotius yang sama-sama peduli terhadap orang percaya di Tesalonika.
Mereka memberi salam berkat kepada mereka.” di dalam Allah Bapa dan di dalam Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.”
Ayat selanjutnya Paulus dan kawan-kawan dalam pelayanan mereka memulai dengan mengucap syukur kepada Tuhan dan mendoakan jemaat Tesalonika.
Jemaat Tesalonika sangat diingat oleh Paulus Silwanus dan Timotius karena mereka mengerjakan pekerjaan iman dan ada tindakan usaha kasih yang harus dipraktekan oleh mereka.
Bahkan mereka harus sungguh-sungguh bertekun dalam pengharapan kepada Yesus Kristus dihadapan Allah Bapa. Hal ini karena Allah dalam Yesus Kristus telah memilih mereka sebagai umat kepunyaan Allah.
Paulus dan kawan-kawanya tidak saja “omong doang” dalam memberitakan firman tetapi berita Injil di dalam kepastian yang kokoh itulah yang diberitakan.
Kepastian itu ditandai dengan kekuatan dan Roh Kudus yang telah menuntun dan mengerjakan. Paulus dan kawan-kawanya menyampaikan kabar selamat (ay 2-5).

















