Untuk menjadi ciptaan baru pertama-tama harus ada di dalam Kristus (ayat 17). Kata baru dalam ayat 17 adalah terjemahan dari kata Yunani “kainos” yang artinya hanya dapat dihasilkan dan dikerjakan oleh Allah, yang belum pernah ada sebelumnya.
Jadi, ciptaan baru maksudnya adalah secara fisik kita sama sebagai manusia yang terdiri dari darah dan daging, tetapi di dalamnya, ada yang baru sama sekali.
Manusia baru tidak lagi mengikuti kehendaknya sendiri tetapi kehendak Allah. Perubahan hidup ke arah lebih baik merupakan karya Allah melalui Yesus Kristus.
Dialah yang berinisiatif, mengusahakan agar hubungan manusia denganNya dipulihkan.
Oleh sebab itu Paulus dengan tegas mengatakan bahwa perubahan hidup itu merupakan karya Allah yang mendamaikan hubungan manusia dengan diri-Nya.
Kematian Kristus telah menebus dosa dan memungkinkan manusia dan Allah berdamai kembali (ayat 18).
Paulus menjelaskan bagaimana cara Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia yaitu dengan tidak memperhitungkan dosa-dosa mereka dan menjadikan manusia benar di hadapanNya. (ayat 19)
Paulus yakin bahwa orang-orang percaya memiliki hak istimewa untuk mendorong orang lain mendamaikan dirinya dengan Allah.
Paulus juga yakin bahwa bersama orang percaya, ia telah dipercayakan menjadi utusanutusan Kristus untuk menyampaikan pesan dan agen pendamaian-Nya kepada dunia.
Menjadi perutusan Kristus itu tidak mudah karena kepercayaan ini adalah pemberian Allah (ayat 20). Kata “didamaikan” bahasa Yunaninya – “katallagete” adalah bentuk verbal pasif yang menimbulkan respon aktif dari orang yang didamaikan.

















