RELIGI  

MTPJ GMIM 4-10 September 2022 : Berilah dirimu didamaikan dengan Allah

Yesus Kristus memulihkan rusaknya hubungan antara manusia dengan Allah. Jika orang percaya didamaikan dengan Allah maka akan berdampak hidup damai dengan semua orang; dengan keluarga, tetangga, gereja, bangsa dan lingkungan alam. (band. Ibrani 12:14)

Perdamaian dimaksud tidak terjadi begitu saja kalau kita pasif. Kita perlu proaktif sebagaimana maksud kata “katallegete”, bentuk verbal pasif yang menimbulkan respons aktif.

Aktif dalam hal ini bersedia dan menerima tawaran didamaikan. Kalau tidak, pasti akan binasa. Allah sedang membuka hati-Nya lebar-lebar, siapapun yang datang untuk didamaikan pasti diterima-Nya.

Ketika orang didamaikan dengan Allah maka tidak ada lagi permusuhan, perselisihan, konflik, peperangan, yang ada hanyalah rasa aman, damai, tenteram, tenang, karena Allah telah mengubah hidupnya.

Orang yang telah didamaikan oleh kasih karunia Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus akan dikuasai oleh kasih-Nya.

Kasih itu akan menumbuhkan saling pengertian, solidaritas, kepedulian sosial, cintai damai dan pembawa damai.

Kata Paulus orang yang dikuasai oleh kasih Yesus Kristus. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. (Roma 12:17-18)

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. (Ibrani 12:14-15)