RELIGI  

MTPJ GMIM 30 Oktober – 5 November 2022 : Komitmen pada perjanjian

Perjanjian Allah dengan Abram adalah inisiatif dari Allah. Kovenan Abram adalah kovenan tak bersyarat pada awalnya.

Dimana awalnya Allah sendiri yang berikthiar untuk menjadikan perjanjian sebagai mengikat Diri-Nya sendiri dalam perjanjian itu.

Allah dari awal telah merencanakan mengadakan perjanjian dengan manusia paskah kejatuhan manusia dalam dosa (Kej 3). Rencana keselamatan yang Allah buat bersifat kekal, tidak dapat dibatalkan.

Namun pada waktu-waktu tertentu jika bangsa Israel melanggar perjanjian itu, maka membut Allah murka dan menghukum. Tapi tidak membatalkan ikatan perjanjian-Nya.

Perjanjian Allah kepada Abram, dapat disimpulkan menjadi 3, yakni:
1) Janji Tanah,
2) Janji Keturunan,
3) Janji Berkat.

Perjanjian Allah kepada Abram (Kej 12:2-3) meliputi:
(1) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar;
(2) dan memberkati engkau;
(3) membuat namamu masyhur;
(4) dan engkau akan menjadi berkat
(5) olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

Kejadian 15:1-21 merupakan bagian dari seluruh kisah Abram yang memperlihatkan dan menjelaskan sebuah tindakan Allah sebagai pembuat perjanjian.

Allah yang penuh kuasa secara aktif datang kepada Abram. Dan meyakinkan Abram bahwa ia akan membuktikan perjanjian-Nya tetapi dengan syarat Abram harus percaya dan setia kepada-Nya.

Ini sebuah pembuktian dan dengannya Allah akan menepati janji-Nya. Abram percaya kepada TUHAN, dan la memperhitungkannya sebagai kebenaran.