Menurut dia, program GENIUS itu di Sulut diberikan kepada 2.552 siswa dan setiap pemberian menunya berbeda-beda.
“Ada 20 menu. Tapi pemberiannya berbeda-beda. Dengan komposisi protein tinggi low kategori. Untuk susu UHT 200 militer, ada rasa coklat atau rasa strawbery,” terangnya.
Pemberian bantuan gratis ini, kata dia, karena sesuai dengan penelitian bahwa banyak siswa SD ke sekolah tidak sarapan pagi.
“Untuk pemberian program ini dilakukan sebelum istirahat. Jadi masaknya subuh, jam 7 dibawa ke sekolah. Sebelum dibagikan dilakukan edukasi terlebih dulu, termasuk cara mencuci tangan yang benar,” jelasnya.
Dalam penyalurannya, selalu dilakukan pendampingan. “Ada pendampingan dari Asosiasi Ilmu Pendidikan Gizi Indonesia Universitas Muhammadiyah untuk melihat dari sisi gizinya,” ungkapnya.
Diutarakannya, program tersebut diapresiasi karena menyangkut dengan pembentukan sel otak dari siswa-siswi.
“Mereka sesuai penelitian akan jadi pinter lah. Makanya disusunlah program ini,” imbuhnya.
Terkait dengan para siswa keracunan di Bolmong, ia mengaku cepat berkoordinasi dengan Pemerintah setempat untuk langsung lakukan penanganan.